Sorotan kembali mengarah ke Pratama Arhan,setelah nama bek kiri andalan Timnas Indonesia itu kembali hanya menghiasi bangku cadangan saat Bangkok United harus angkat koper lebih awal dari gelaran Piala FA Thailand 2025.Kekalahan mengejutkan yang diderita klub raksasa tersebut tak hanya membuat suporter kecewa,tapi juga memunculkan pertanyaan besar soal keputusan pelatih yang terus-menerus mencadangkan pemain dengan kecepatan dan lemparan jarak jauhnya yang dikenal mematikan itu.
Dalam laga yang berlangsung panas dan ketat,Bangkok United harus mengakui keunggulan tim lawan lewat skor tipis yang menyakitkan.Kehilangan kontrol di babak kedua,dan ketidakmampuan untuk memecah kebuntuan di lini serang menjadi dua alasan utama tersingkirnya klub yang dijagokan melangkah jauh di turnamen tersebut.Namun di luar jalannya pertandingan,isu yang terus bergema di media sosial dan forum pendukung adalah satu: kenapa Pratama Arhan tidak dimainkan?
Padahal publik Thailand dan pendukung dari Indonesia sama-sama menantikan aksi pemain yang sempat menjadi idola baru di Liga Jepang sebelum hijrah ke Thailand itu.Dengan stamina tinggi,kemampuan overlap cepat,dan kontribusi bola mati yang kerap jadi pembeda—Arhan dianggap sebagai aset yang seharusnya bisa memberi dimensi lain pada permainan Bangkok United,terutama saat tim butuh tusukan dari sisi sayap di saat tertinggal.
Pelatih kepala Bangkok United belum memberikan pernyataan detail soal alasan tak memainkannya,tetapi sejumlah laporan menyebutkan bahwa keputusan ini murni soal strategi pertandingan.Meski demikian,spekulasi pun bermunculan mulai dari dugaan Arhan belum sepenuhnya menyatu dengan skema taktik tim,hingga isu rotasi yang dinilai kurang tepat mengingat pentingnya laga perempat-final ini.
Kekecewaan pun merebak tidak hanya dari fans lokal,tapi juga komunitas suporter Indonesia yang selama ini memantau kiprah Arhan di luar negeri.Dianggap sebagai salah satu pemain paling potensial dari generasi muda Indonesia,kondisi ini tentu menjadi kemunduran jika tak segera ada penyesuaian strategi atau kejelasan statusnya di skuad utama.
Meski tersingkir dari Piala FA,perjalanan Bangkok United masih berlanjut di kompetisi domestik lainnya.Namun tekanan terhadap pelatih dan keputusan-keputusannya akan semakin besar,jika dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya Arhan masih tak mendapat menit bermain yang layak.Karena bagi banyak pihak,potensi besar seperti dirinya tidak seharusnya hanya duduk di bangku cadangan—terlebih saat tim membutuhkan perubahan dan solusi di lapangan.