Pemecatan Carlo Ancelotti tidak akan menyelesaikan masalah Real Madrid: Pelatih legendaris Italia itu harus membayar harga atas minimnya aktivitas transfer klub.Harapan Los Blancos untuk meraih treble semakin menipis setelah minggu yang buruk,namun manajer mereka yang terkepung tidak sepenuhnya bisa disalahkan
Musim kompetisi Real Madrid 2024-25 benar-benar terancam gagal. Mereka tertinggal empat poin dari rival beratnya Barcelona dalam perebutan gelar La Liga setelah kalah 2-1 di kandang sendiri dari Valencia akhir pekan lalu,sebelum dibantai 3-0 oleh Arsenal di Emirates pada leg pertama perempat final Liga Champions, dan Carlo Ancelotti,tentu saja,semakin frustrasi.
“Mengapa saya merasa sulit untuk menanamkan ambisi pada para pemain ini?” kata Ancelotti setelah kekalahan hari Selasa dari Arsenal.”Ini sedikit masalah yang kami alami sepanjang musim: kesulitan untuk menjadi tim yang kompak di saat-saat yang baik,tetapi juga di saat-saat yang buruk.” Memang,The Gunners mampu mengukir Real dengan sangat mudah,yang melanjutkan tren yang mengkhawatirkan di pertandingan-pertandingan terpenting.
Namun,seperti yang selalu terjadi di Real,tanggung jawab berada di tangan sang manajer.Menurut Relevo,jika Ancelotti tidak mampu mempersembahkan lebih banyak trofi utama pada bulan Mei,dengan pertandingan final Copa del Rey melawan Barca juga sudah di depan mata,ia akan membayar harga tertinggi.
Kegagalan dalam satu atau dua pertandingan besar tak serta-merta menghapus kontribusi dan dampak yang ia bawa ke klub.Sejarah Madrid mengajarkan bahwa keputusan yang terburu-buru sering kali membawa konsekuensi jangka panjang yang merugikan.Karena masalah Real Madrid saat ini bukan hanya terletak pada strategi atau formasi,tetapi jauh lebih dalam terkait kedalaman skuad,yang mulai terasa timpang setelah gelombang cedera,mulai menua beberapa pemain inti,dan kurang agresifnya kebijakan transfer dalam menggantikan posisi-posisi vital.
Ancelotti memang tak luput dari kesalahan,tetapi menyalahkan satu sosok untuk semua persoalan struktural klub adalah pendekatan yang dangkal.Real Madrid membutuhkan regenerasi skuad,penyesuaian filosofi permainan,dan kestabilan proyek jangka panjang bukan perubahan instan yang hanya akan menunda masalah.Bahkan pelatih sekelas Zidane pun pernah tersandung di titik yang sama,dan pergantian kursi pelatih waktu itu justru menimbulkan ketidakpastian yang membuat tim kehilangan arah sebelum akhirnya kembali ke tangan yang lebih berpengalaman.